Aku pernah merasa mencintai seseorang karna terbiasa dan menginginkan perasaan itu memang nyata dan benar. Namun aku ternyata salah, itu hanya sebuah kesalahpahaman, ketika dia meninggalkanku sendiri, rasanya begitu menyakitkan. karna dalam harapanku seseorang yang dia kagumi adalah aku, tapi ternyata itu memang hanya sebuah kesalahan dan pada akhirnya membuatku seolah sangat kehilangan. hingga berusaha melupakannya dengan cara meyakinkan diriku aku mampu melupakan cinta sepertinya.
setelah itu aku mengaggumi banyak lelaki, berkeyakinan untuk mencintai lelaki dan memilih salah satu untuk bisa melupakan sosok itu. Namun ternyata ini adalah kesalahan kedua, mempermainkan perasaanku sendiri, membohongi hati nurani, menyebutnya cinta padahal hanya rasa kagum biasa. Dan inilah kesalahan itu.
Untuk sekian kalinya meyakinkan diri untuk mampu melupakan sesuatu yang masih sulit.
Yang sulit bukan melupakan perasaan, tapi yang lebih sulit adalah mengartikan perasaan apa yang sebenarnya ada. Berusaha meyakinkan sebenarnya perasaan semacam apa ini.
Keinginan untuk mencintai dan dicintai membuat pikiran merubah sebuah perasaan. Itulah kesalahan
Kini akhirnya aku benar benar mampu memahami perasaanku sendiri, inilah perasaan yang bukan sebuah kesalahan. Perasaan yang benar-benar hadir tanpa kusadari sendiri, perasaan yang datang tanpa kuinginkan. Perasaan yang bukan karna sebuah keinginan atau kesalahan. Tapi inilah perasaan yang sebenarnya, perasaan yang ammpu menggoyahkan semua susunan pemikiran, Perasaan yang entah darimana awalnya. Perasaan yang benar adanya tanpa sebuah permintaan, perasaan yang untuk pertama kalinya kubiarkan tumbuh dan hidup. perasaan yang untuk pertama kalinya aku merasakan kebahagiaan. Perasaan untuk pertama kalinya aku merasakan benar-benar sakit. Perasaan yang membuatku tau apa arti itu sebenarnya, bukan sebuah pemikiran, pertanyaan atau sebuah jawaban. Perasaan yang membuatku untuk memahami sebuah pembelajaran.
Meski ditinggalkan untuk sekian kalinya, namun kali ini tertinggal kebahagiaan yang meski hanya sesaat dan hanya dirasa oleh satu pihak.
Namun inilah kebenaran yang sesungguhnya