Hal yang paling kusukai adalah 'Bebas', saat melihat Langit Biru, Warna Merah, Bunga Mawar, Bunga Lili, itulah Bebas.
Saat aku membaca, menulis, mencipta duniaku, itulah Bebas.
Jika Pohon adalah keberadaan yang begitu mencintaiku, maka angin menyukai Kebebasan.
Aku? Memang menyukai 01.
Terobsesi untuk menjadi Yang Pertama. Aku cukup ambisius dan mengenal diriku sendiri.
Setiap aku bertambah usia dan berada di Lingkungan Baru, aku menginginkan kebebasan yang berbeda.
Suatu ketika aku berada pada situasi menyebalkan dan memalukan.
Menyusahkan, begitu kata mereka.
Aku tidak bisa mengingat sesuatu yang baru dan takut pada hal baru, bagaimana jika aku tersesat? Aku tidak mengenali jalan pulangku jika aku sendirian.
Hingga aku menyusahkan seseorang dan membuatnya berada dalam situasi canggung.
Kami? Dua introvert.
Meski dia pemalu dan aku yang suka malu-maluin.
Tetapi, aku tetap menyukai situasi canggung itu.
Mungkin karena dia lelaki baik.
Lelaki dengan senyum manis.
Kita berteman.
Menjadi lebih dekat dari sebelumnya.
Sampai dia merasa bahwa aku gadis pertama yang ia jadikan teman. Aku nyaman menjadikannya yang pertama pula. Teman lelaki pertama.
Aku menjadikannya tempat pertama yang ingin kutuju saat ku menghadapi hari buruk.
Dia seperti Fajar.
Dia seperti langit biru pertama dimana Matahari mulai terbit.
Suasana menyenangkan yang membuatku bisa bersembunyi.
Dia adalah Fajarku.
Saat aku bersedih dan hatiku merasa sakit, aku hanya ingin melihatnya. Aku begitu spontan saat aku mengatakan aku habis menangis. Dia menertawaiku dan tidak percaya pada ucapanku. Tapi anehnya aku jadi ikut tertawa karenanya. Dia menyembuhkan hatiku.
Filosofi Fajar milikku adalah Seperti Fajar di pagi hari yang berjanji akan selalu datang membawa langit biru. Dialah Fajar milikku.
Seperti namanya yang merupakan Cahaya, dia adalah Cahayaku.
Cahaya pagiku.
...
Suatu ketika aku berada dalam kesalahpahaman, aku merasa malu dan sangat ingin kabur.
Aku ingin percaya bahwa dia tidak salah.
Tapi aku takut sekali.
Aku lari darinya.
Aku kabur menghindarinya tanpa mau mengatakan apapun.
Hatiku sakit sekali.
Aku ingin percaya padanya, tapi kemarahan dalam dadaku semakin menyiksaku hingga yang kulakukan hanya marah pada diriku sendiri dan meredakan api yang membakarku.
Aku kabur dan menjadikan rasa suka sebagai pelampiasan amarahku.
Aku ingin marah padanya tapi aku tidak tahu dia jujur atau bohong.
Kepercayaanku terasa lenyap.
Kepercayaanku bersembunyi hingga yang kupikirkan hanya berlari.
.
Hal yang lebih menyedihkan adalah dia baik-baik saja saat aku menghilang.
Dia menemukan teman gadis lain dan aku? Hanya bisa cemburu.
Aku ingin kembali padanya, tapi aku takut dia tidak pernah menungguku.
...
Di sisi lain aku terganggu oleh pria yang tidak menarik dimataku meski semua tertarik padanya.
Aku risih jika dia melihatku.
Aku risih saat dia ada didekatku.
Tapi aku harus baik padanya karena Papanya orang baik yang membantu anak tidak mampu sepertiku. Begitupun orang tua lain. Aku harus membalas budi pada mereka yang membantu anak miskin sepertiku
Aku kesulitan memahaminya karena aku melihat seluruh kelemahannya.
Aku membaca hatinya seperti isi buku dihadapanku. Pemikiranku yang selalu berempati membuatku mengerti dirinya yang asli. Yang berbeda dari yang dia kenalkan pada orang lain.
Pria itu tidak menyukaimu.
Aku benar kan? Dari caranya melihatmu saja ia tidak menyukaimu.
Entah mengapa hatiku bisa merasa marah sekaligus kasihan padanya.
Jika orang lain kasihan karena dia kesepian! Maka aku kasihan padanya karena membohongi dirinya sendiri.
Meskipun wajar seseorang memakai topeng, tapi mengapa dia melepaskan topengnya di hadapanku?
Aku gila karena berpikir dia menyukaiku.
Tetapi? Aku dapat membaca hatinya, aku tahu isi hatinya bahkan jika itu tentang gadis yang dia kagumi juga cintai. Meski aku hanya bisa melihat punggung gadis itu, punggung yang Familiar dengan rambut sebahu.
Punggung yang merupakan milikku.
Dimana ia menyukai melihat punggungku.
Itu artinya dia menyukai gadis itu dari arah belakang, memperhatikannya, menatap punggungnya. Atau dia membayangkan menyandarkan kepalanya ke punggung gadis itu?
Mengapa ia tidak berani berbicara dengan menatap mata gadis itu? Karena gadis itu adalah 'Cermin'
Aku adalah 'Cermin'.
Cermin yang tidak menyadari dirinya.
Cermin yang bisa membuat seseorang melihat utuh dirinya. Cermin dimana kamu bisa melihat dosamu, keburukanmu, isi hatimu yang terdalam atau sisi yang mungkin luput disadari.
Aku kasihan padanya.
Perasaanku karena kasihan padanya.
Seperti perasaanku yang bisa tumbuh pada siapapun.
...
Jika kamu bertanya bagaimana arti perasaanku padamu?
Maka jawabannya adalah seperti perasaanmu padaku.
Tapi untuk kamu, aku mau mempercayai semua yang kamu katakan. Aku tidak akan membaca perasaanmu, membaca pikiranmu, aku akan selalu menganggap kata-katamu adalah kejujuran.
Tetapi jika kamu berbohong, ketahuilah aku akan kesakitan seperti kebohonganmu. Dan aku akan berbohong bahwa diriku baik-baik saja didepanmu.
Percayalah aku tidak pernah mengatakan kebohongan apapun.
Aku selau serius pada perkataanku.
Kamu adalah lelaki pertama yang membuatku percaya pada seorang teman lelaki.
.
Jadilah teman baikku selamanya.
Tetaplah menjadi temanku.
Kamu adalah Fajarku.
Untuk seseorang yang namanya adalah Cahaya.
Aku akan selalu kembali padamu.
Tempat pertama dimana Matahari muncul.
Fajar adalah cahaya pertama dimana Matahari terbit.
Kamu adalah Cahaya Pertama di Ufuk Timur.
Dan aku adalah Mataharimu.
...
Arin, 08/08/2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar