Senin, 09 Agustus 2021

Cermin Jiwa

Merasakan perasaan yang bukan milikku, terjebak kebingungan yang nyata bahkan jika terlalu sulit untuk dimengerti. 

Terlalu merasakan banyak emosi menyakitkan serta menyebalkan. Terkadang aku merasa lelah, ingin tidur atau kadang ingin menangis atas sesak yang bukan milikku. Hatiku penuh dengan berbagai emosi bertentangan. 

Orang akan selalu mengatakan kejujuran dengan emosi yang paling nyata mereka rasakan saat dihadapanku. 
Rasa sakit mereka yang turut aku rasakan.

Aku seperti cermin yang menunjukkan siapa mereka. 
Aku seperti cermin yang menyimpan bayangan paling jujur dari mereka. 

Mereka sedang berbicara denganku, tapi yang mereka ungkapkan adalah mereka sebenarnya ingin jujur paada diri mereka. 

'Rin ini pertama kalinya aku bercerita tentang diriku sampai bagian paling tersembunyi.' 

Meski kemudian aku melupakan kisah mereka dan menyimpannya dalam Alam Bawah Sadarku. 

Aku merasa senang jika itu meringankan beban mereka. 

Sejak dulu Empatiku tumbuh begitu besar. Merasakan emosi orang, merasakan kemarahan orang, merasakan sakit orang. 

Memahami kebohongan yang diucap seseorang secara sengaja.
Meski mereka tidak bisa membohongiku secara langsung didepanku.

Pikiranku yang penuh dengan pikiran orang.
Energi negatif milik mereka yang netral karena berbaur dengan energi positifku. 

Seseorang tidak bisa membohongiku, bahkan tanpa kata pun aku tahu yang mereka rasakan dari tatap mata mereka.

Mata adalah Jendela Hati.
Dan aku membacanya seperti Buku yang terbuka.  

Rin, 09/08/2021

Tidak ada komentar: