Selasa, 05 Oktober 2021

Cinta yang Berbeda

Cinta adalah hal yang tidak bisa diprediksi.
Bukan perihal manusia yang ingin atau manusia yang memilih.

Bukan perihal hanya waktu yang menjadikan cinta perlahan hadir.
Mungkin perihal cinta datang karena terbiasa adalah hal yang luar biasa.

Namun,cinta datang karena terbiasa adalah hasil seseorang yang perjuangkan atau hasil dari rasa kesepian maupun tidak lagi ada pilihan.

Bukankah hal itu hanyalah perihal waktu?

Nyatanya cinta adalah Wujud kasih dari Maha Cinta, Pemilik Kehidupan dan segala isinya.
Perihal Cinta, kita harus tahu darimana asalnya, yaitu dari Yang Maha Segalanya.

Saat manusia merasa Jatuh Cinta pada manusia lainnya, hal pertama yang terlintas dalam pikirannya apa?

Indah kah? Menakjubkan kah? Atau apa?

...

Saya pernah mengalami Jatuh Cinta yang luar biasa indah dalam hidup saya.

Tetapi, hal pertama yang saya pikirkan hanya satu, 'Takut' 
Ketakutan bahwa saya akan terlena.

Saya pikir berkali menyukai satu lalu yang lain, tidak pernah sampai menyentuh hati saya, namun pada lelaki bermata tajam itu, saya jatuh.

Suatu ketika saya sedang berdialog pada Tuhan saya, saya sungguhan mengatakan ketakutan saya.
Hal yang saya takutkan adalah jika saya akan jatuh pada Rasa ingin memiliki. 

Di sisi lain, saya juga takut jika saya akan menjadi egois bahkan lupa diri hanya demi keinginan memiliki si manusia yang menyukai senja.

Saya tidak tahu dia sungguh menyukai Senja atau tidak, hanya saja yang saya tangkap atau asumsikan adalah dia manusia yang suka berlama-lama menatap keindahan yang dia tahu akan hilang bersama kegelapan malam.

Saya pun memohon pada Tuhan saya agar Dia jaga hati saya, lapangkan juga ikhlas, dan saya meminta biar saja saya mencinta dengan keikhlasan.

Meski saya tahu, saya tidak bisa melihat ujung cinta ini.

Yang saya tahu, saya hanya membiarkan cinta itu hadir tanpa paksaan atau halangan. Benar-benar membiarkannya.

Namun, saya tidak bisa berpura-pura, saya mencintai secara terang-terangan tanpa mau perduli bagaimana dia ke saya. Saya tidak pernah mengatakan secara langsung perasaan saya karena saya tidak ingin dia menjawab perihal rasa saya.
Saya tidak ingin memilikinya. 

Saya tidak membenci mengapa saya harus mencintai tanpa memiliki, karena memang saya tidak ingin memilikinya. Biarkan saya memilikinya dalam hati maupun mimpi setiap tidur saya.

Namun, suatu ketika ada hal salah yang saya lakukan dan membuatnya marah.

Dia menasehati saya didepan semua orang.
Bagi saya, saya memahami kekecewaannya, saya juga memahami  mungkin saya pun keterlaluan.

Namun, hanya saya sajakah yang memahaminya? Sedang dia bilang menghargai perasaan saya tapi tidak membiarkan saya punya harga diri. 

Saat itu saya bersyukur tidak pernah terlena untuk memilikinya.
Karena di mata saya, sejak saat itu, dia bukan siapa-siapa bagi saya.

...

Cinta adalah sesuatu yang bisa membuah bahagia, sedih, senang, dan berduka.

Cinta adalah bentuk dari wujud Kehidupan.

Cinta kasih pada sesama manusia adalah kebaikan yang Tuhan beri lewat hati setiap manusia.

Cinta itu Umum, Universal. 

Siapapun bisa memahami bentuk cinta, siapapun bisa jatuh cinta.

Karena Tuhan adalah pengatur pada siapa cinta datang bertamu. 

Namun, Cinta bukan berarti milik mutlak manusia.
Bisa dibilang Tuhan meminjamkan sementara seperti nyawa yang sedang di titipkan ke Raga Fana.

Seperti itu juga cinta, dititipkan ke Hati manusia. 

Cinta adalah Penemuan diri.
Cinta adalah Ilusi Duniawi untuk cinta pada Artian Romansa.
Kepada sepasang yang nantinya disebut Kekasih Hati.

Cinta adalah ketika kau jatuh tapi tidak melupakanNya.
Cinta adalah ketika kau jatuh, yang pertama kali kau ucapkan syukur adalah PadaNya.

Cinta adalah yang mendewasakan, mendekatkan, dimana kau lihat wujud cinta dari Penciptamu pada dia yang kau cinta.

Cinta adalah yang ketika kau jatuh, kau menemukan dirimu, mengenali dirimu sendiri.
Dan tidak kehilangan dirimu sendiri.

Cinta adalah mencintai dia, Dia, dan dirimu.
Cinta adalah yang selalu melibatkan Dia dalam segala jatuhmu. 

Kau akan terpesona pada keindahan yang Tuhan beri padamu dalam bentuk Jatuh Cinta.

...

Cinta yang Berbeda 

Bagaimana jika cinta yang kau miliki ternyata tidak sama dengan yang dia rasa?

Ikhlaskan.

Dekati pemilikNya, baru kau akan tahu apa Tuhan merestui kalian.
Semakin kau jatuh pada pengharapan, maka kemungkinan kau bisa kehilangan dirimu.

Merasa ingin memiliki seseorang yang dicintai sungguh bukan kesalahan, saling menginginkan untuk menjadi sepasang pun sungguh bukan kesalahan.

Wajar menginginkan sesuatu yang disuka, seperti ingin membeli boneka di toko langganan.

Namun, membeli harus ada bayaran, nah menginginkan seseorang juga ada bayarannya.
Bayarannya adalah dirimu, serahkan sepenuhnya kamu dalam meminta pada Tuhan perihal Restu. 
Jangan memilih instant atau kau anggap yang penting miliki, itu namanya kau sedang mencuri.

Kalau PemilikNya nggak ikhlas bagaimana? Kalau PemilikNya nuntut gimana?

Nggak akan bahagia memiliki sesuatu yang bukan milikmu.

Sama seperti mencuri.

Pemilik tidak akan rela melihatmu Bahagia.

Jadi, jangan sampai terlena pada hasrat memiliki, jangan tergoda Nafsu duniawi.

Dunia ini bukan milikmu, jangan merasa kau bebas menginginkan apapun lalu mencari cara untuk memiliki segala keinginanmu.

Itu namanya Cinta yang Berbeda.
Kamu maunya sama, Tuhan bilangnya Beda.

...

Rin, 05/10/2021