“Setiap makhluk hidup akan
dikubur di tanah saat ia mati. Bunga teratai harus mati dan terkubur dalam
lumpur sebelum bisa berubah menjadi bunga. Jadi bunga teratai ini mati meskipun
sebenarnya ia hidup. Dan untuk hidup, bunga itu harus mati dan menjatuhkan
bijinya ke tanah. Jadi bunga itu hidup meski sebenarnya ia mati.
Jadi apa yang mati meski ia
hidup, dan apa yang hidup meski ia mati? Itu adalah Bu Young."
"Yang Mulia, jika Anda membaca surat ini,
berarti Anda selamat. Dan hal itu membuat saya, Bu Young, merasa bahagia. Ada
hikmahnya yang dapat dipetik saat kita menjelang ajal. Semua perasaan yang
hanya bisa saya pendam dalam hati, dapat saya katakan.
Aku mencintaimu. Sepanjang
hidupmu, aku selalu menyukaimu. Apa yang mati meski ia hidup dan apa yang hidup
meski ia mati? Walaupun beratus-ratus tahun berlalu, aku akan selalu
mencintaimu."
"Jika kau membaca surat ini, berarti 300
tahun telah berlalu. Dan jika kau bisa membaca surat ini, aku akan menarik
pendapatku yang menyebutmu bodoh. Benar-benar akan kutarik.”
"Seharusnya aku mengatakan
cinta padamu lebih banyak lagi. Park Ha-ya, aku mencintaimu. Aku kangen dan
ingin sekali melihat senyuman di wajahmu. Kau harus jaga diri baik-baik."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar