Kamis, 06 Februari 2014

bu young

“Setiap makhluk hidup akan dikubur di tanah saat ia mati. Bunga teratai harus mati dan terkubur dalam lumpur sebelum bisa berubah menjadi bunga. Jadi bunga teratai ini mati meskipun sebenarnya ia hidup. Dan untuk hidup, bunga itu harus mati dan menjatuhkan bijinya ke tanah. Jadi bunga itu hidup meski sebenarnya ia mati.
Jadi apa yang mati meski ia hidup, dan apa yang hidup meski ia mati? Itu adalah Bu Young."

 "Yang Mulia, jika Anda membaca surat ini, berarti Anda selamat. Dan hal itu membuat saya, Bu Young, merasa bahagia. Ada hikmahnya yang dapat dipetik saat kita menjelang ajal. Semua perasaan yang hanya bisa saya pendam dalam hati, dapat saya katakan.
Aku mencintaimu. Sepanjang hidupmu, aku selalu menyukaimu. Apa yang mati meski ia hidup dan apa yang hidup meski ia mati? Walaupun beratus-ratus tahun berlalu, aku akan selalu mencintaimu."
"Jika kau membaca surat ini, berarti 300 tahun telah berlalu. Dan jika kau bisa membaca surat ini, aku akan menarik pendapatku yang menyebutmu bodoh. Benar-benar akan kutarik.”
"Seharusnya aku mengatakan cinta padamu lebih banyak lagi. Park Ha-ya, aku mencintaimu. Aku kangen dan ingin sekali melihat senyuman di wajahmu. Kau harus jaga diri baik-baik."

Tidak ada komentar: